Kamis, 21 Mei 2015

Rumus Ke-4 GLBB



GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan)

Dengan membaca judulnya kita dapar menyimpulkan garis besar materi ini. Yang pertama yaitu kata ‘gerak’. Kata gerak mengartikan bahwa akan ada perpindahan. Kata ‘lurus’ mengartikan lintasan yang ditempuh adalah lintasan lurus, tidak berkelok. Kata ‘berubah’ mengisyaratkan ada yang berubah dari ‘gerak’ nya yaitu, kecepatan dari gerak tersebut akan berubah. Tapi jangan khawatir karena perubahan kecepatan dalam pergerakan tersebut akan ‘beraturan’.
Tanpa memperpanjang preambule yang cukup filosofis diatas, saya akan langsung kepenjelasannya.
Ada hal yang baru yang dapat kita ketahui dari GLBB ini. Hal baru tersebut adalah percepatan atau yang biasa disimbolkan dengan ‘a’. Kalau tidak salah huruf ‘a’ tersebut mewakili kata acceleration. Apakah itu percepatan?. menurut kbbi, percepatan adalah perbuatan mempercepat. Dan secara fisika, percepatan adalah suatu besaran yang menentukan besar perubahan kecepatan dalam 1 detik. Percepatan memiliki satuan m/s2.
Dengan kata lain, jika percepatan suatu benda adalah 5 m/s2 maka kecepatan benda tersebut akan berubah 5 m/s tiap 1 detik. tidak penting bendanya apa, mau orang, mau motor, mau orang naik motor, terserah. Yang penting kalau percepatannya 5 m/s2 maka kecepatan benda tersebut akan berubah 5 m/s tiap 1 detik.
Karena judulnya adalah percepatan otomatis kecepatan yang berubah menjadi lebih cepat dari kondisi awal.
Contoh : mobil yang semula diam dipercepat sebesar 3 m/s2. Artinya apa? Mobil tersebut mengalami perubahan kecepatan sebesar 3 m/s tiap 1 detiknya. Jadi setelah bergerak 1 detik mobil akan mempunyai kecepatan 3 m/s.
Kalau 2 detik bagaimana?. Berarti mobil tersebut mengalami 2 kali 1 detik. berarti ada 1 detik pertama dan 1 detik kedua. Di satu detik pertama, mobil tersebut mendapatkan perubahan kecepatan sebesar 3 m/s. Artinya setelah bergerak 1 detik kecepatan mobil adalah 3 m/s. Dan di 1 detik berikutnya mobil mengalami perubahan kecepatan 3 m/s kembali. Sehingga mobil yang  telah mempunyai kecepatan 3 m/s karena telah bergerak 1 detik tadi mendapatkan kembali kecepatan sebesar 3 m/s karena telah bergerak 1 detik lagi. Jadi, setelah 2 detik total kecepatan mobil adalah 6 m/s.
Apakah tambah bingung? Jadi begini, jika kamu mendapat uang Rp3.000 tiap 1 detik maka di 1 detik pertama kamu dapat        = Rp3.000
1 detik berikutnya kamu dapat                 = Rp3.000
Jadi uang kamu setelah 2 detik adalah Rp6.000.
                Sama seperti percepatan. jika percepatan mobil 3 m/s2 maka mobil dapat kecepatan sebesar 3 m/s tiap 1 detik.
1 detik pertama mobil dapat       = 3 m/s
1 detik berikutnya dapat               = 3 m/s
1 detik lagi dapat                              = 3 m/s
1 detik lagi dapat                              = 3 m/s
Begitu seterusnya, mobil akan terus mendapatkan pertambahan kecepatan seiring bertambahnya waktu.
                Kalau percepatan mobil 3 m/s2 kecepatannya setelah ‘t’ detik berapa? Berarti mobil mengalami ‘t’ kali 1 detik dalam pergerakannya. Karena mobil mendapat kecepatan sebesar 3 m/s tiap detik dan mobil mengalami ‘t’ kali 1 detik, berarti mobil tersebut telah mendapatkan ‘t’ kali pertambahan kecepatan sebesar 3 m/s. Jadi total pertambahan kecepatan yang didapat mobil adalah 3’t’ m/s.
                Lalau kalau dari awal mobil udah punya kecepatan, misalnya 5 m/s, dan dipercepat 3 m/s gimana? Berarti mobil yang awalnya mempunyai kecepatan 5 m/s tiap detik mendapatkan pertambahan kecepatan sebesar 3 m/s.
                Jadi, didetik pertama kecepatannya 5 m/s + 3 m/s. Di detik kedua kecepatannya jadi, 5 m/s + 3 m/s + 3 m/s. Di detik ketiga kecepatannya 5 m/s + 3 m/s + 3 m/s + 3 m/s. Dan begitu seterusnya.
                Secara matematis penjelasan di atas dapat ditulis vt = v0 + a.t. Dimana vt adalah kecepatan pada saat detik ke-t. v0 adalah kecepatan awal. a adalah percepatan. dan t adalah waktu.
Ada dua lagi persamaan yang biasa digunakan untuk GLBB yaitu :
s = v0.t + ½ a.t2
Dan
vt2 = v02 + 2.a.s
                Namun, menurut saya ada satu rumus lagi yang bisa dipakai. Saya tidak tahu kenapa rumus ini jarang dibuat dibuku-buku. Saya juga tidak tahu apakah rumus ini bisa dipakai disetiap kondisi, tapi menurut saya bisa. Kita tahu bahwa grafik GLBB seperti ini

Dan kita tahu bahwa daerah dibawah kurva menyatakan jarak. Daerah dibawah kurva akan membentuk bangun trapesium. Dengan kata lain kita dapat mencari jarak dengan rumus luas trapesium, seperti ini :
s = (v0 + vt).t/2
Menurut saya, walaupun tidak diberitahu grafiknya namun vt, v0 , dan t diketahui, kita dapat mencari jarak dengan rumus diatas.
                Sekian dulu dari saya, maaf kalau penjelasan saya ada yang salah dan sulit dimengerti